Indra syahputra
Rabu, 21 April 2021
Kamis, 11 Maret 2021
Akuntansi keuangan ll
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (OBLIGASI)
1. Hitunglah nilai pasar dari masing-masing penerbitan obligasi berikut ini
a. 10% obligasi Rp.500.000 dijual pada tanggal penerbitan obligasi, umur 10 tahun, bunga dibayar setengah tahunan dengan tariff efektif 12%.
Penyelesaian :
a. Bunga : 10% dibayar / setengah tahun
Nominal : Rp. 500.000
Tahun : 10 = 20 Periode
Tarif : 12% = 6% / setengah tahun
PVn = A (PVFn,i)
= Rp. 500.000 (20%, 6%)
= Rp. 500.000 (0,3118)
= Rp. 155.900
Pembayaran setengah tahun 5% dari Rp. 500.000,- = Rp. 25.000,-
Suku bunga efektif 12% / tahun atau 6% / setengah tahun
PVn = A (PVAFn,i)
= Rp. 25.000 (20,6%)
= Rp. 25.000 (11,470)
= Rp. 286.750
Harga pasar obligasi menjadi Rp. 442.650 (Rp. 155.900 + 286.750)
Harga obligasi yang dijual biasanya ditetapkan sebagai presentase dari nilai pari atau nominal obligasi tersebut. Dari soal diatas dapat dikatakan bahwa obligasi telah dijual pada 88,53%
2. Dijual obligasi pada tanggal 1 September 2010 nominal 2 juta dengan harga 95% bunga obligasi 12% pertahun dibayar tiap tanggal 1 februari & 1 agustus .umur 5 tahun. Ditanya Buatlah jurnal :
a. tanggal transaksi 1 september 2010
kas Rp. 1.900.000
diskonto obligasi Rp. 100.000
hutang obligasi Rp. 2.000.000
b. tanggal bunga 1 februari 2011
Beban Bunga Obligasi Rp. 100.000
Kas Rp. 100.000
5/12 x 12% x Rp 2.000.000 = Rp 100.000
c. tanggal penyesuaian 31 desember 2010
Beban Bunga Obligasi Rp. 100.000
Diskonto Obligasi Rp. 100.000
Selasa, 29 September 2020
Jurnal
Judul :
Analisis
. Kebijakan Sumber Daya Manusia Dan Sisitem Akuntansi Keuangan Daerah Pada Daerah Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Penulis :1.Alda Nahar
2.Subadriyah
3.Ali Sofwan
Penomena Masalah
Penerapan sistem akuntansi keuangan daerah juga berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah; Namun, penelitian ini tidak dapat membuktikan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan antara kebijakan sumber daya manusia dan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah.
Tujun penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh kebijakan sumber daya manusia dan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Penelitian ini juga mengkaji secara empiris audit BPK sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan antara kebijakan sumber daya manusia dan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan.
Jumat, 24 April 2020
Selasa, 07 April 2020
Tetap di rumah demi menjaga keselamatan orang lain dan diri kita
Kita bersama-sama terlibat dalam memastikan bahwa Sanofi adalah tempat kerja yang aman dan sehat bagi karyawan serta mitra eksternal kita, menekan jejak lingkungan dari kegiatan dan produk kita, serta melindungi komunitas di sekeliling kita.
Kita harus tahu cara mencegah penyebaran virus corona covid-19 yang kini jadi pandemi ini. Bahkan, di Indonesia pun virus ini sudah mulai mengancam jiwa.Ada beberapa langkah pencegahan penyebaran virus Corona covid-19. Untuk mencegah bertambahnya kasus virus Corona di Tanah Air, masyarakat Indonesia diminta untuk tidak panik dan terus menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
Cara mencegah penyebaran virus Corona pertama dengan melakukan social distancing atau menjaga jarak sosial. Langkah ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh sejumlah negara dalam penanganan virus Corona.
Social distancing merupakan tindakan yang bertujuan untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dalam jarak dekat dengan orang lain untuk mengurangi peluang penularan virus.
Sedangkan menurut Center for Disease Control (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang merupakan badan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat, social distancing adalah menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak antar-manusia.
Cara mencegah penyebaran virus Corona di kantor dengan menggunakan masker. Pada situasi apapun yang mengharuskan dan melibatkan orang-orang berkumpul, memakai masker merupakan salah satu cara paling efektif untuk melindungi diri dari infeksi akibat Covid-19.
Hal ini dikarenakan virus dapat menyebar melalui percikan cairan yang dapat terhirup. Para pakar pengendalian penyakit menganjurkan masyarakat untuk mengenakan masker selama bekerja. Kecuali tidak ada orang lain di dalam ruangan, maka kamu tidak perlu mengenakannya.
Jumat, 27 Maret 2020
Perkembangan terbaru terkait situasi COVID-19 di Indonesia
Viral ucapan Pak Jokowi soal relaksasi kredit atau keringanan kredit menjadi warna tersendiri di tengah nestapa badai corona. Di tanah air, sejak kemarin, berseliweran cuplikan arahan kepala negara itu.
Tak sedikit yang meng-update di status media sosial. Sebagian lain lantas mengirimkan dalam bentuk link atau langsung berbagi video ke grup WA atau japri ke para kontak di handphone masing-masing.
Saya yang kebetulan bekerja di bidang berkaitan dengan kredit dan angsuran, malah baru tahu setelah membaca link tulisan tersebut di dalam grup kantor. Wah, ternyata ada kabar baik di tengah-tengah kabar buruk akibat badai corona.Lantaran selama epidemi virus Covid-19, masyarakat sektor menengah ke bawah harus berbagi anggaran dengan biaya APD alias Alat Pelindung Diri.
Harga masker biasa isi 30 masker di Nusa Tenggara Barat dijual rata-rata 100 ribu. Itu paling murah dengan asumsi harga 1 masker dua ribu lima ratus. Bila tanggungan dalam satu keluarga terdiri dari bapak, ibu, dan satu anak, maka total anggaran hanya untuk masker saja bisa 300 ribu.
Belum ditambah produk pembersih tangan atau bila dibuat sendiri dengan campuran dan komposisi tertentu, estimasi biaya kurang lebih 200 ribu. Totalnya sudah 500 ribu keluar dari anggaran bulanan, diambil dari pos pengeluaran yang lain.
Belum ditambah produk pembersih tangan atau bila dibuat sendiri dengan campuran dan komposisi tertentu, estimasi biaya kurang lebih 200 ribu. Totalnya sudah 500 ribu keluar dari anggaran bulanan, diambil dari pos pengeluaran yang lain.
Dengan anjuran #dirumah saja, bekerja di rumah saja ujung-ujungnya bisa berutang dari rumah saja. Maksudnya, lantaran kebutuhan dana membengkak karena pemasukan berkurang, tawaran pinjam dana dari rumah saja bisa menjadi pilihan. Cukup pesan, petugas datang, tanda tangan, uang di transfer.
Masalahnya adalah andai mengajukan pembiayaan sekarang, dengan tagline dirumah saja, bila badai corona masih belum mereda juga hingga beberapa bulan ke depan, dapat dipastikan tak semua calon nasabah yang mengajukan pembiayaan sekarang bisa membayar lancar di bulan depan.
Itu belum terhitung untuk angsuran dan cicilan-cicilan lain, yang sudah berjalan, baik sebelum virus Covid-19 ada atau mulai ada di awal Januari 2020.
Contoh hitung-hitungan sederhana di atas boleh jadi adalah realita di kalangan sektor menengah ke bawah. Baik skalanya formal atau informal, pelaku usaha pada kuadran ini adalah market terbesar konsumen di perbankan ataupun di finance atau leasing.
Mengapa? Karena secara keuangan, rata-rata penghasilan dan profit usaha tak mencukupi untuk pembelian unit-unit kendaraan maupun produk kebutuhan tersier.
Seandainya pun ada, satu dua atau sekian persen dari populasi di kuadran ini, dananya lebih banyak terpakai untuk biaya operasional perputaran usaha.
Makanya sekarang OJK, mulai tahun 2012 ke atas, memisahkan pembiayaan ke dalam pembiayaan investasi dan pembiayaan multiguna. Menyesuaikan dengan peruntukan barang atau unit yang dikredit.
Soal Relaksasi Kredit, Yuk Para Konsumen Tanya Langsung ke Lembaga Pembiayaan
Kepala negara sudah mengumumkan. Masyarakat sudah mendengar secara langsung. Spontan ada rasa senang terbesit. Namun pasti akan muncul keraguan, antara bahagia dan bingung. Iya baik sih, tapi seperti apa ya keringanannya?
Selama setahun sederhananya adalah waktu keringanan harus melebihi dari waktu prediksi lamanya masa sulit karena corona. Walau prediksi amukan corona akan berakhir di bulan Mei atau Juni, namun dampak ikutannya boleh jadi akan terus ada selama satu atau beberapa bulan setelah masa epidemi berakhir.
Tengok negeri Tiongkok yang mulai mereda, namun sektor-sektor pariwisata dan transportasi publik masih sepi lantaran ada masa jeda dan dampak ikutan setelah itu. Selain itu, dalam perhitungan keringanan kredit, misal secara restrukturisasi, acuan yang dipakai adalah per enam bulan atau pertahun.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan para nasabah, terutama yang masih punya tanggung jawab angsuran berkenaan dengan kebijakan itu antara lain:
1. Bertanya Langsung ke Lembaga Pembiayaan di Mana Masih Punya Tanggung Jawab
Sejalan dengan kebijakan dirumah saja, bisa bertanya ke nomor hotline pembiayaan tersebut. Atau bisa menghubungi nomor layanan kantor cabang atau melalui pesan SMS/WA ke nomor yang sudah ditentukan.
Zaman online sekarang, hampir semua industri pembiayaan kredit memiliki nomor layanan nasabah. Dapat pula bertanya ke petugas yang dulunya menangani pengajuan kredit. Tak masalah bisa datang langsung ke kantornya, bila jarak antara rumah Anda dengan kantor hanya dalam hitungan menit dan tak ramai.
2. Tanyakan Poin-Poin dalam Keringanan Kredit
Bila memang relaksasi kredit, sesuai arahan kepala negara, poin-poin manakah yang diberikan keringanan. Apakah hanya membayar bunga saja, ataukah hanya membayar pokok saja, ataukah tak membayar keduanya.
Bila tak membayar keduanya atau hanya membayar salah satunya, bagaimana dengan konsekuensi pembayaran di masa mendatang. Bila durasinya selama satu tahun, adakah penambahan bunga, atau adakah penambahan pokok, karena tak dibayarkan di masa sekarang.
Hal-hal tersebut harus ditanyakan di awal, agar adanya kesamaan persepsi antara nasabah dan lembaga pembiayaan. Ketidaksamaan persepsi berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di waktu mendatang.
3. Dalam Arahan Menyebutkan Profesi atau Sektor Usaha Tertentu
Bila nasabah tidak dalam keadaan bekerja atau memiliki usaha dalam bidang yang disebutkan itu, apakah termasuk dalam relaksasi kredit atau tidak. Ini harus clear, agar jangan masyarakat berpikir, siapapun dan kerja dimanapun, bisa mendapatkan program keringanan itu. So tanyakan itu.
4. Bila Program keringanan adalah restrukturisasi, tanyakanlah soal restrukturisasi dan konsekuensinya apa bagi nasabah
Restrukturisasi sederhananya adalah memperpanjang atau menambah panjang masa kredit sehingga angsuran yang tadinya besar dan dirasakan sulit untuk membayar sejumlah itu di masa krisis, menjadi lebih kecil dan secara keuangan mampu dicicil oleh nasabah.
Selasa, 24 Maret 2020
Pencegahan yang tengah terhadap yang lagi heboh saat ini pada bumi kita yang lagi tidak membaik
Menghimbau pencegahan terjadi nya penyebaran Virus Covid 19 yang lagi heboh nya dalam kalangan masyarakat setempat maupun luar.
Bagi kita semua untuk menaati peeaturan yang sudah di retapkan pemerintah dalam kasus ini kita sebagai masyarakat agar bisa menaati peraturan tesebut, guna untuk pencegahan penyebaran Virus tersebut.
Adapun himbauan yang kami lakukan dalam menghindari penyebaran tersebut yaitu:
Penyemprotan disudut-sudur dalam ruangan dan di luar ruangan agar Virus tersebut tidak bisa tersebar di lokasi area perusahaan tersebut.
Saya Indra Syahputra yang menulis ini agar kita semua tau dan menghimbau kepada semua kalangan masyarakat dan berdo'a bersama-sama agar kasus tersebut agar cepat musnah dan hilang dari kita semua dan negara kita. Mudah-mudahan Amin yarob.